Mazda Optimistis Genjot Penjualan Lewat Event Test Drive

Selasa, 07 Oktober 2025 | 10:33:56 WIB
Mazda Optimistis Genjot Penjualan Lewat Event Test Drive

JAKARTA - Meski pasar otomotif nasional tengah berada pada fase perlambatan, Mazda Indonesia tetap menatap tahun 2025 dengan langkah penuh optimisme.

 Produsen mobil asal Jepang tersebut menyiapkan strategi berbeda untuk menjaga eksistensi merek sekaligus mendorong penjualan. 

Salah satu strategi utama adalah penyelenggaraan acara tahunan Mazda Power Drive 2025, sebuah ajang test drive berskala besar yang menghadirkan hampir seluruh lini kendaraan Mazda.

Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia, Ricky Thio, menegaskan bahwa agenda tersebut menjadi tradisi yang konsisten digelar sejak 2018. “Mazda Power Drive merupakan event test drive terbesar yang secara konsisten kami hadirkan sejak tahun 2018,” ujar Ricky.

Event Test Drive Skala Besar

Acara Mazda Power Drive 2025 dijadwalkan berlangsung pada 11–12 Oktober 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat. Pada kesempatan ini, konsumen dan calon pembeli dapat merasakan langsung sensasi berkendara dari 18 unit mobil Mazda.

Beberapa model yang dipamerkan antara lain Mazda 3 Hatchback, Mazda CX-30, Mazda CX-5 Kuro, Mazda CX-80 Kuro, Mazda CX-8 Elite, Mazda CX-60 Sport, Mazda CX-3 Touring, Kuro, dan Pro Auto Exe. 

Mazda ingin memastikan bahwa konsumen mendapatkan pengalaman langsung sebelum memutuskan pembelian, sehingga dapat lebih memahami kualitas dan teknologi mobil yang ditawarkan.

Bagi Mazda, acara test drive bukan sekadar kegiatan promosi. Kehadiran event ini merupakan bagian dari strategi pemasaran yang menekankan interaksi langsung dengan konsumen. 

Melalui pengalaman mengemudi, perusahaan berharap calon pembeli bisa semakin yakin terhadap keunggulan performa dan kenyamanan produknya.

Penyesuaian Target Penjualan

Meski tetap gencar dalam strategi pemasaran, Ricky tidak menutup mata terhadap kondisi pasar otomotif yang lesu. Tahun 2025 menjadi periode yang penuh tantangan, sehingga Mazda kembali menurunkan target penjualannya.

“Tahun ini kami targetkan di angka 3.500 unit, atau lebih rendah daripada tahun lalu,” jelas Ricky.

Sebelumnya, target penjualan Mazda ditetapkan sebesar 4.800 unit, bahkan sempat lebih tinggi lagi di awal tahun yakni 6.000 unit. Namun, situasi ekonomi membuat perusahaan perlu melakukan penyesuaian agar target lebih realistis.

Ricky memperkirakan bahwa secara nasional, penjualan mobil di Indonesia pada tahun ini hanya akan berkisar antara 750.000 hingga 780.000 unit. Menurutnya, penurunan daya beli masyarakat turut berdampak pada segmen premium, di mana Mazda beroperasi.

“Buying power memang turun, dan itu berdampak juga pada segmen premium, termasuk konsumen Mazda,” katanya.

Tren Penjualan Menurun

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, sepanjang Januari–Agustus 2025, wholesales Mazda hanya mencapai 1.994 unit. Angka ini turun 34,5% year-on-year (yoy) dari periode yang sama pada 2024 yang mencapai 3.046 unit.

Dari sisi penjualan ritel, yakni penjualan langsung ke konsumen, Mazda membukukan 2.091 unit, atau turun 30,7% yoy dibandingkan tahun sebelumnya.

Fakta ini menegaskan bahwa lesunya pasar memang berpengaruh besar terhadap kinerja merek otomotif, termasuk Mazda yang mengandalkan segmen menengah ke atas.

Optimisme Melalui Strategi Pemasaran

Kendati pasar masih lesu, Mazda berusaha tetap menjaga optimisme. Melalui Mazda Power Drive 2025, perusahaan menegaskan komitmennya untuk memberikan pengalaman berbeda kepada konsumen.

Ricky menuturkan bahwa acara ini bukan sekadar test drive biasa. “Acara ini bukan hanya sekadar test drive, tapi juga bentuk komitmen Mazda untuk memberikan pengalaman menyeluruh bagi konsumen, mulai dari desain, performa, hingga teknologi kendaraan,” ujarnya.

Mazda percaya bahwa pengalaman langsung dapat memunculkan rasa percaya diri konsumen sebelum mengambil keputusan pembelian. 

Dengan cara ini, perusahaan ingin membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, bukan hanya mengejar penjualan instan.

Tantangan di Segmen Premium

Penurunan daya beli masyarakat tahun ini juga dirasakan oleh produsen mobil di segmen premium. Ricky mengakui bahwa konsumen kelas atas tetap terdampak oleh kondisi ekonomi yang menekan. 

Namun, menurutnya, pasar premium tetap menjanjikan peluang jangka panjang karena pembeli biasanya lebih fokus pada kualitas dan nilai tambah.

Oleh sebab itu, Mazda menilai penting untuk terus menjaga loyalitas konsumen eksisting sekaligus menarik minat baru. Event seperti Mazda Power Drive menjadi wadah yang tepat untuk memperlihatkan diferensiasi produk, baik dari sisi desain maupun teknologi.

Harapan di Akhir Tahun

Mazda Indonesia berharap momentum akhir tahun bisa membantu meningkatkan performa penjualan. Biasanya, periode ini identik dengan meningkatnya aktivitas belanja, termasuk pembelian kendaraan baru. 

Dengan dukungan acara Mazda Power Drive, perusahaan menargetkan adanya dorongan positif meski target tahunan sudah disesuaikan.

Bagi Mazda, fokus terpenting bukan hanya pada jumlah unit terjual, melainkan juga pada keberlangsungan merek dan pengalaman pelanggan. 

Melalui strategi yang konsisten, perusahaan ingin menjaga kepercayaan konsumen agar tetap memilih Mazda meski kondisi pasar sedang menantang.

Tahun 2025 menjadi periode penuh tantangan bagi industri otomotif, termasuk bagi Mazda Indonesia. Namun, dengan strategi berbeda seperti penyelenggaraan Mazda Power Drive 2025, perusahaan optimistis tetap bisa menjaga eksistensi dan menarik minat konsumen. 

Penurunan daya beli masyarakat memang berdampak besar, tetapi Mazda memilih untuk berfokus pada pengalaman konsumen serta membangun loyalitas jangka panjang.

Dengan pendekatan ini, Mazda berharap mampu melewati masa sulit sambil tetap menjaga citra positif di segmen mobil premium Indonesia.

Terkini