JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di seluruh wilayah darat dan perairan Jawa Timur (Jatim) cenderung cerah hingga berawan sepanjang hari ini, Senin, 6 Oktober 2025.
Warga diimbau tetap memperhatikan informasi cuaca, meskipun tidak ada potensi hujan signifikan, terutama untuk aktivitas di luar rumah maupun di perairan.
Kondisi ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat yang ingin merencanakan kegiatan harian, baik untuk pekerjaan, sekolah, maupun aktivitas transportasi laut.
Cuaca Darat di Jawa Timur
BMKG Juanda menyebutkan, wilayah darat Jatim hari ini mayoritas cenderung cerah hingga berawan, tanpa potensi hujan yang signifikan.
Hal ini berlaku untuk sejumlah wilayah strategis, antara lain Surabaya Raya, meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik; Malang Raya, yang terdiri dari Kabupaten/Kota Malang dan Batu; serta wilayah tapal kuda, termasuk Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten/Kota Probolinggo, Situbondo, Jember, dan Lumajang.
Suhu udara di daratan Jatim diperkirakan berada di kisaran 12 hingga 36 derajat Celsius. Kelembapan relatif tercatat antara 29 hingga 100 persen, sehingga beberapa wilayah terasa cukup panas di siang hari.
Angin dominan bertiup dari arah timur laut dengan kecepatan lima hingga 31 kilometer per jam. Kecepatan angin yang moderat ini memberikan rasa sejuk ringan di beberapa wilayah, meski kondisi tetap hangat di siang hari.
BMKG menekankan pentingnya masyarakat menyesuaikan aktivitas dengan kondisi cuaca. Pelajar, pekerja lapangan, dan masyarakat yang melakukan aktivitas luar ruangan disarankan mengenakan pakaian yang nyaman dan membawa perlengkapan tambahan seperti topi atau payung cadangan.
Hal ini penting meski tidak ada potensi hujan, untuk menjaga kenyamanan dan mencegah kelelahan akibat panas matahari.
Perairan Jawa Timur
BMKG Maritim Tanjung Perak memprakirakan kondisi cuaca di perairan Jatim cenderung berawan tebal, namun belum ada indikasi hujan. Aktivitas pelayaran, nelayan, dan transportasi laut sebaiknya tetap memantau kondisi angin dan gelombang yang bisa berubah secara lokal.
Di Laut Jawa bagian timur, kondisi cuaca diprediksi berawan tebal dengan angin dominan dari arah timur berkecepatan maksimal 23 knot atau sekitar 43 kilometer per jam. Tinggi gelombang diperkirakan antara 0,8 hingga 1,7 meter.
Kondisi ini relatif aman bagi kapal kecil maupun nelayan, namun tetap perlu kewaspadaan, terutama bagi aktivitas transportasi penumpang dan barang.
Di Selat Madura, cuaca umumnya berawan dengan angin dominan dari timur berkecepatan 26 knot atau 48 kilometer per jam. Tinggi gelombang diperkirakan berkisar 0,5 hingga 1,2 meter, cukup aman untuk aktivitas rutin nelayan dan kapal kecil, namun tetap perlu pemantauan.
Perairan selatan Jatim menunjukkan kondisi serupa, berawan tebal dengan angin dominan dari timur berkecepatan maksimal 27 knot atau 50 kilometer per jam.
Tinggi gelombang diperkirakan antara 1,3 hingga 2,8 meter. Operator kapal, nelayan, dan masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan selatan diimbau memperhatikan prakiraan terbaru agar tetap aman.
Faktor yang Mempengaruhi Cuaca dan Gelombang
Cuaca darat dan perairan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola tekanan udara, arus laut, dan pergerakan massa udara.
Angin yang dominan dari arah timur laut di darat dan timur di perairan Jatim merupakan pola umum pada musim kemarau awal, yang menimbulkan cuaca cenderung cerah hingga berawan. Selain itu, tinggi gelombang di perairan juga dipengaruhi oleh angin, arus laut, dan pasang surut.
Gelombang yang relatif rendah di Laut Jawa bagian timur dan Selat Madura menandakan kondisi laut relatif aman, sementara gelombang di perairan selatan sedikit lebih tinggi karena terpengaruh angin kencang dari arah timur dan kontur laut selatan yang lebih dalam.
BMKG mengingatkan, meski cuaca tampak stabil, perubahan lokal dapat terjadi secara cepat. Oleh karena itu, masyarakat yang melakukan aktivitas di laut harus tetap waspada terhadap gelombang tinggi mendadak, perubahan angin, atau potensi cuaca ekstrem yang dapat muncul tiba-tiba.
Manfaat Memantau Prakiraan Cuaca
Memantau prakiraan cuaca harian sangat penting bagi masyarakat, baik untuk aktivitas darat maupun laut. Informasi cuaca membantu masyarakat mengatur jadwal, merencanakan perjalanan, dan menyesuaikan aktivitas luar ruangan agar tetap aman.
Misalnya, nelayan dapat menyesuaikan waktu melaut, transportasi darat dapat mengatur jadwal perjalanan, dan masyarakat umum dapat mengatur aktivitas luar rumah agar tetap nyaman.
Selain itu, prakiraan cuaca juga membantu pemerintah dan instansi terkait dalam mengantisipasi potensi risiko bencana, seperti banjir, gelombang tinggi, atau angin kencang. Dengan data yang akurat, langkah mitigasi dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
Imbauan BMKG kepada Masyarakat
BMKG menghimbau masyarakat untuk selalu menggunakan sumber resmi dalam memantau cuaca, seperti website, aplikasi, dan media sosial BMKG. Warga disarankan memeriksa prakiraan cuaca terkini sebelum melakukan aktivitas di luar rumah, terutama untuk aktivitas laut dan perjalanan panjang.
Pelajar, pekerja lapangan, dan wisatawan yang berencana beraktivitas di luar ruangan disarankan tetap membawa perlengkapan pendukung, seperti payung, topi, dan pakaian nyaman. Selain itu, hidrasi yang cukup dan perlindungan dari paparan sinar matahari juga menjadi penting untuk menghindari gangguan kesehatan.
Secara keseluruhan, cuaca di Jawa Timur pada Senin, 6 Oktober 2025, diprediksi cenderung cerah hingga berawan di darat dan perairan.
Suhu udara cukup panas dengan kelembapan variatif, sementara angin bertiup dari arah timur hingga timur laut dengan kecepatan yang berbeda di setiap wilayah. Tinggi gelombang laut relatif aman, namun tetap perlu kewaspadaan, terutama di perairan selatan.
Pemantauan rutin terhadap cuaca akan membantu masyarakat mengatur aktivitas dengan lebih baik dan menjaga keselamatan.
Dengan informasi cuaca yang tepat, masyarakat bisa memanfaatkan hari yang cerah hingga berawan ini untuk bekerja, belajar, berwisata, atau beraktivitas lain dengan nyaman dan aman.
Fenomena cuaca ini menjadi kesempatan untuk mengapresiasi perubahan alam yang konsisten, sambil tetap menjaga keselamatan dan kenyamanan dalam setiap aktivitas.
