JAKARTA - Pasar kendaraan listrik di Indonesia bersiap menghadapi perubahan signifikan pada awal 2026.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian memastikan insentif pajak untuk mobil listrik completely built up (CBU) tidak akan diperpanjang setelah Desember 2025. Sebelum harga resmi naik, konsumen kini bisa memanfaatkan daftar harga mobil listrik terbaru yang berlaku pada Oktober 2025.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menegaskan penghentian insentif ini sebagai bagian dari strategi transisi industri otomotif menuju produksi lokal. “Insentif mobil listrik CBU akan berakhir Desember 2025. Ini termasuk pembebasan bea masuk dan PPnBM,” ujar Agus.
Kebijakan ini diperkuat oleh Direktur Jenderal Industri Logam Kemenperin, Setia Diarta, yang menegaskan produsen kendaraan listrik CBU harus menyesuaikan diri dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Produsen hanya memiliki waktu hingga 31 Desember 2025 untuk memanfaatkan skema insentif impor, setelah itu diwajibkan beralih ke produksi lokal sesuai roadmap industri kendaraan listrik yang tercantum dalam Peraturan Menteri Investasi Nomor 6 Tahun 2023 jo Nomor 1 Tahun 2024.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memperkirakan penghentian insentif akan memicu kenaikan harga mobil listrik CBU sekitar 30 persen. Dampak langsung terlihat pada sejumlah produsen yang masih mengandalkan impor, seperti BYD Auto Indonesia, Vinfast Automobile Indonesia, Geely Motor Indonesia, Era Industri Otomotif (Xpeng), National Assemblers (Aion, Citroen, Maxus, VW), dan Inchcape Indomobil Energi Baru (GWM Ora).
Berikut daftar harga mobil listrik terbaru yang berlaku per Oktober 2025 dari berbagai merek, dimulai dari segmen menengah hingga premium:
Harga Mobil Listrik BYD
Atto 1 Dynamic — Rp 195 juta
Atto 1 Premium — Rp 235 juta
Dolphin Dynamic — Rp 369 juta
Dolphin Premium — Rp 429 juta
Atto 3 Advanced — Rp 390 juta
Atto 3 Superior — Rp 520 juta
M6 Standard — Rp 383 juta
M6 Superior 7-seater — Rp 423 juta
M6 Superior Captain Seat — Rp 433 juta
New Seal Premium — Rp 639 juta
New Seal Performance (AWD) — Rp 750 juta
Sealion 7 Premium — Rp 629 juta
Sealion 7 Performance — Rp 719 juta
Harga Mobil Listrik Aion
Aion Y Plus Exclusive — Rp 419 juta
Aion Y Plus Premium — Rp 479 juta
Aion V Exclusive — Rp 449 juta
Aion V Luxury — Rp 489 juta
Aion UT Standard — Rp 325 juta
Aion UT Premium — Rp 363 juta
Harga Mobil Listrik Hyundai
Ioniq 5 Batik — Rp 911,2 juta
Ioniq 5 Prime Standard Range — Rp 738,3 juta
Ioniq 5 Signature Standard Range — Rp 797,5 juta
Ioniq 5 Prime Long Range — Rp 777,1 juta
Ioniq 5 Signature Long Range — Rp 844,6 juta
Ioniq 5 N — Rp 1,3 miliar
Ioniq 6 Signature — Rp 1,207 miliar
Kona Style Standard Range — Rp 516 juta
Kona Prime Standard Range — Rp 532,7 juta
Kona Prime Long Range — Rp 579,2 juta
Kona Signature Standard Range — Rp 594,8 juta
Kona Signature Long Range — Rp 610,2 juta
Kona N Line — Rp 629,4 juta
Harga Mobil Listrik BMW (NIK 2024)
i4 eDrive35 — Rp 1,841 miliar
i5 eDrive40 — Rp 2,225 miliar
i5 M60 — Rp 2,830 miliar
i5 eDrive40 Touring — Rp 2,275 miliar
iX1 eDrive20 — Rp 1,379 miliar
iX xDrive45 — Rp 2,628 miliar
iX xDrive40 — Rp 2,545 miliar
iX xDrive50 — Rp 2,719 miliar
i7 xDrive60 Gran Lusso — Rp 3,415 miliar
i7 xDrive60 Gran Lusso (Two-tone) — Rp 3,576 miliar
Selain BYD, Hyundai, dan BMW, harga mobil listrik dari merek lain seperti Kia, Lexus, Mercedes-Benz, MG, MINI, Nissan, Polytron, Porsche, Renault, Tesla, Toyota, VinFast, Volkswagen, Wuling, dan Xpeng juga telah tersedia lengkap dan berlaku Oktober 2025.
Kebijakan penghentian insentif ini menjadi tanda bagi konsumen yang berencana membeli mobil listrik, bahwa momen sebelum Desember 2025 merupakan kesempatan terakhir untuk mendapatkan harga lebih kompetitif. Setelah insentif berakhir, harga mobil listrik CBU diperkirakan akan menyesuaikan, memberikan tekanan pada produsen untuk meningkatkan produksi lokal dan memperkuat rantai pasok domestik.
Dengan daftar harga ini, konsumen dapat menimbang pilihan mobil listrik terbaik sebelum harga resmi naik pada 2026. Selain sebagai transportasi ramah lingkungan, mobil listrik juga menjadi aset strategis menghadapi regulasi pemerintah terkait produksi lokal dan insentif fiskal.